sightseeing di kota tokyo
Setelah naik willer express dari Nagano Stasion tadi malam, Kami tiba di seberang Shinjuku Stasion pagi sesuai dengan jadwal. Kami menuju patung hachiko. Jangan lupa beli Common One Day Ticket for Tokyo Metro and Toei Subway jadi bisa menghemat pengeluaran.
Come meet Tokyo’s most famous pooch, Hachikō. This Akita dog came to Shibuya Station everyday to meet his master, a professor, returning from work. The professor died in 1925, but Hachikō kept coming to the station until his own death 10 years later. The story became legend and a small statue was erected in the dog’s memory in front of Shibuya Station.Read more: ( lonely planet )
Kemudian menuju kuil Meiji Shrine, lokasinya sih ga jauh dari Stasiun, menggunakan subway dan turun di Harajuku Subway. Sayang pagi itu hujan jadi gua lebih memilih berteduh saja. (http://www.japan-guide.com/e/e3002.html). Selanjutnya kami ke jalan Harajuku, atau Takeshita Street. Lokasinya tidak jauh dari Harajuku Stasiun, bahkan sekilas berseberangan karena ternyata stasiun ini sangat panjang. Jadi kalau turun ada yang deket ke Meiji Shrine ada juga gate yang deket ke Harajuku Street. Jalan ini menampilkan berbagai keunikan dan kreatifnya warga Jepang.Salah satu toko yang sudah sangat terkenal di Indonesia, yah Toko daiso, toko ini selain menjual barang2|sightseeing di kota tokyo
kebutuhan sehari2 tetapi juga menjual barang2 unik yang pastiya murah2. Dari kebutuhan sehari-hari sampai perlengkapan rumah, sekolah, jas hujan pokoke banyak. Distronya selain menjual baju2 standar oleh2 luar negeri, tetapi juga kostume2 ala jepang a.k.a….. Taulah baju2 anime, baju2 kostume. Sebagian toko memasang tulisan ” no photo “. Ada juga toko souvenir lainnya yang ga kalah menarik. Jangan lupa icip2 makanan yang dijual disini. Bismillah aja dah kalau yg ini. Dari pagi yang masih banyak toko tutup sampai agak siang semua toko buka akhirnya kami menuju destinasi selanjutnya.
Dari sini kembali ke shinjuku stasion mengambil tas dan lain2. Dari perhitungan bayar 3 kali ternyata jd 4 kali biaya locker Shinjuku Stasion. Lumayan juga nambahnya. Naik subway lagi dah. Tiba di stasiun Ashakusa, kembali mis-orientasi sangkin banyaknya pintu. Akhirnya kami memutuskan dari Kaminarimon gate, kami naik taksi saja. Entah kuil apa, karena waktu itu memang sedang ada kegiatan perayaan.
Mencoba Taksi di kota tokyo
Cukup mudah naik taksi disini. Tinggal berhentin taksinya( sama seperti kita memberhentikan taksi di Indonesia), tunjukin tujuan kita lets go deh. Yang jadi pertimbangan, adalah tarifnya yang lumayan lah…. Kami mencoba 5 km , wong cmn 10menit ( berdasarkan gps di samping pak supir ) tarifnya sekitar 100yen +- Rp. 110.000 … Lumayan kan. Ada yang unik, saat kami naik kami tunjukan print out booking penginapan kami. Sayangnya, si babeh ga tau, ga ngerti die sama alphabetik. Ga tau bukan karena ga gaol, ternyata bapak itu tidak bisa membaca alamat yang ditulis secara latin. Untungnya, gua sudah sempat memfoto alamat penginapan versi tulisan kanji. Naik deh…
Sanja Matsuri Fest.
The Sanja Matsuri (Sanja Festival) is an annual festival in the Asakusa district that takes place over the third full weekend in May. It is held in celebration of the three founders of Sensoji Temple, who are enshrined as Shinto gods (kami) in Asakusa Shrine next door to the temple. Nearly two million people visit Asakusa over the three days of the festival, making it one of the three biggest festivals inTokyo, together with the Kanda Matsuri and the Sanno Matsuri.
The next Sanja Matsuri is scheduled for May 20 to 22, 2016 ( http://www.japan-guide.com/e/e3063.html dan http://www.japan-guide.com/e/e3004.html )
Setibanya di penginapan, kami ga bisa masuk… Hiks…. kami datang kecepatan, jd harus menunggu beberapa menit dahulu. Baru bisa check ini. Paspor bertiga kami di kopi. Tidak mau mengulangi kejadian hari pertama saat masuk able guest house. Kami tidak terlalu berlama2 di dalam kamar ini. Mandi, ganti tas langsung keluar lagi. Berbekal insting, kami jalan menuju Shin-Nakamise. Untung saja insting saya benar. Jadi tidak nyasar kearah lain. Di sekitar Asakhusa ini sedang ada perayaan jadi masyarakat menggunakan pakaian adat mereka dan berjalan membawa atau mendorong sejenis patung gitu.
Kemudian kami masuk ke Sensoji Temple, Ashakusa. Di dalam kuil juga sedang ada acara bazar makanan. Sayang…. Saya kali ini sama sekali tidak berani membeli atau mencicipi satupun makanan yang dijual. Juga ada toko souvenir, kami akhirbya beli disini. Kemudian kami ke arah akhibahara menggunakan subway. Sekedar mencuci mata saja disini kemudian balik ke shinjuku karena ada barang yang mau kami cari kelar balik deh ke penginapan.
Malam terakhir di Akhibahara
Selanjutnya kami menuju Akhibahara. Daerah ini terkenal sebagai pusatnya teman2 yang mencintai manga dan anime dari berbagai jenis. Seiring dengan perkembangan jaman, daerah ini berubah menjadi tempat penjualan berbagai alat eletktronik. Kami pun sempat muter2 nyari atm ( http://www.japan-guide.com/e/e3003.html ). Setelah dari sini … kami kembali menuju penginapan …
Haiiii
Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :
Pingback: survey korea jepang : Common One Day Ticket for Tokyo Metro and Toei Subway
Pingback: Survey Korea Jepang : Bujet perjalanan