Tour De Jatim ( bagian 2 dari 5 )

Hari Ketiga : Senin, 17 Agustus 09

Tujuan wisata : Sendang Biru ( SB ), Pulau Sempu dan Segara Anakan ( SA )

Selamat HUT Indonesiaku tercinta …

Prolog :

Sendang BiruSendang Biru (SB ) adalah sebuah daerah di sebelah Tenggara Kota Malang. Berjarak +- 100m menyebrang bibir pantai, ada Pulau Sempu yang merupakan Cagar Alam. Sehingga, seharusnya kita meminta izin ke BKSDA ( +- 50 m sebelah kiri loket tiket ) jika mau masuk. Namun karena terjadi salah komunikasi, kami tidak meminta izin.

Bibir pantai Pulau sempu ada tiga, kalau kita mau ke Segara Anakan dari Sendang Biru kita turun di bibir yang paling kanan (Barat ) jika sempu ada di depan kita. Tapi jangan sampai keterusan ke Samudera yagh. Dari Bibir pantai Pulau Sempu menuju segara Anakan cukup memakan tenaga

Sedangkan Segara Anakan adalah sebuah danau yang terletak di Sempu. Yang unik dari pulau ini, di salah satu sudut ada karang tinggi dan tengahnya bolong tempat masuk air dari Samudera Hindia. Karena bolongnya tinggi, air yg masuk berasal dari ombak2 tinggi saja … sehingg deras. Karena tempat masuk ombak dan banyak karang, jd cukup berbahaya berada disini jika ombak tinggi.

Disudut yang lain, ada tebing karang yang tidak kalah tinggi tapi bentuknya kayak tangga jadi bisa dengan mudah kita panjat. Dari sini kita bisa melihat Samudera Hindia secara luas ….

Di Sendang Biru juga ada Pangkalan Penurunan Ikan ( PPI ), kalau kamu berencana kemping di Segara Anakan, bisa beli ikan disini.

Di Segara anakan sendiri tidak ada sumber air tawar maupun penjual jadi semuanya harus dibawa dari luar pulau yagh. Dan setelah selesai juga harus dibawa keluar pulau. Okeh .

Oia, kalau camping pilih tempat yang tinggi … karena air akan cepat pasangnya di sore hari.

PerjalananJalur yg dilalui adalah : Malang -> Pasar Turen -> Sendang Biru. Untuk menuju Pasar Turen, kita bisa naik bis dari Surabaya <-> Dampit atau Malang <-> Dampit dan turun di Pasar Turen

Jarak Turen <-> Sendang Biru sekitar 60 km (Kl ga salah). Kalau mau naik ojek bayarnya Rp. 40.000,- ( +- 1 ½ jam ) , kalau mau carter mobil ( ga boleh ambil penumpang lain ) bayarnya Rp. 150.000,-. Kalau naik angkot biasa bayarnya Rp. 12.000,-. Jalan yg dilalui 95% bagus dan aspal namun naik turun seperti di puncak geto dengan lebar jalur 5 meter.

Buat kamu yg bawa kendaraan dan tau jalur Selatan yang baru dibuat pemerintah. Kamu bisa memanfaatkan jalur ini. Nanti tembusnya sekitar ½ jam dari Sendang biru.

zzzMenginap di Sendang Biru

Setau gua penginapan disini hanya ada satu, Wisma Wisata Keluarga Sendang Biru ( 0341 – 872 083 ) atau menghubungi Mbak Iin (0813 – 3447 4900 ) atau Ibu Hj. Komariah ( 0812 5201 1885 ). Saran gua hubungi dua no terdepan, kl mau alasannya PM gua aja. Harganya Rp. 75.000,-

Wisma ini kl ga salah milik Dep Kehutanan. Ada empat kamar dimana kmr no. 2 dan no. 3 di bagian depan ada ruang keluarga digabung. Sedangkan kamar 1 dan 4 ada juga ruang keluarga tp kecil. Kamarnya cukup bagus, namun kamar mandinya kurang terpelihara.

Untuk menyeberang ke Pulau Sempu ada banyak pilihan :

  1. Menggunakan kapal bermotor, PP Rp. 100.000,- . Kita akan diantar ke bibir pantai masuk ke Segara Anakan lalu akan dijemput kembali sesuai perjanjian kita. Jalan lupa minta no hp captain kapal untuk pegangan saja.

  2. Menggunakan perahu dayung, Rp. 50.000,-. Kita akan dipinjami perahu, 4 dayung dan tali untuk mengikat perahu.

  3. Berenang / Jalan. Yap sebenarnya jaraknya ga sampai 100 m jd kalau memang surut bisa dicoba kan.

Perjalanan ke Segara Anakan :

Pulau Sempu - TrekingAlhamdulillah medan yg kemarin kita lewatin cukup kering, bahkan di beberapa tempat seperti kekeringan. Namun menurut gua, kl basah medan jadi sulit. Karena jalannya akan licin dan bakal ada lumpur2 tebal yg harus kita lewatin. Jadi kamu harus mempersiap badan dalam keadaan fit maksimal dan jangan sampai salah kostum.

Saran gua, kl mau ke Segara Anakan sekitar jam 1 -2 siang. Ketika kamu tiba di sana, kamu masih bisa main hingga ke lubang karena ombaknya belum terlalu besar. Setelah puas bermain, sekitar jam ½ 4 ombak dari Samudera Hindia mulai gede lalu masuk ke dalam Segara Anakan. Dan air di Segara Anakan akan mulai naik. Disaat itu, kamu bisa menikmati bagaimana air deras masuk dari luar ke dalam. SubhanaAllah deh ….

Oia, hati2 berjalan menuju lobang. Walaupun terlihat dangkal. Tapi di beberapa titik ada juga yang dalam. Dan juga, disini tidak ada fasilitas MCK dan penjual. KArena memang ini cagar alam. Sedangkan sumber air tawar letaknya jauh … jadi sebaiknya kamu bawa dari Sendang Biru deh.

prolog selesai.

Pagi hari gua bangun kesiangan, dari rencana jam 6 berangkat, jam segitu pula gua baru bangun. Itu juga “ dibangunin “ teman gua dengan mengetok2 pintu. Akhirnya setelah siap2 dengan ala kadarnya gua selesai jam ½ tujuh. Setelah itu diketok2 pintu yang ternyata itu adalah room service yang mengantarkan sarapan pagi berupa dua roti, kopi dan the manis. Oia, di kamar ada air dalam gelas kaca.

Tujuan pertama menuju terminal. Sebenarnya dengan modal nekat kami sudah mau ke Gadang, sudah nyebrang dan nyetop angkot jurusan Gadang. Tapi apa mau dikata … kata pa’’ sopir kalau pagi jarang yg nyampe Gadang. Akhirnya kami nyebrang lagi naik angkot ke terminal Arjosari.

Kami minta diturunkan di peron. Setelah masuk ke dalam peron, kami mencari2 bis jurusan Dampit. Kemarin ketika kami sampai di terminal ini, kami melihat bis Dampit namun sekarang tidak ada. Ternyata setelah bertanya2 ke orang dan petugas terminal, bis Dampit baru ada jam 9 pagi. Dan sekarang baru jam 7 lewat. Kami disarankan naik dari Gadang aja.

Akhirnya kami keluar lg dan naik angkot AG menuju Gadang sekitar +- 45 menit. Dari sana kami masuk peron menuju bis. Alhamdulillah kami hoki, bis sebenarnya sudah mau berangkat. Namun di panggil lg sama orang karena tau kami mau menuju dampit.

Turun di Pasar Turen, kami dipanggil2 dan tarik geto. Mau kemana mas …. Sendang biru. Setelah itu kami menuju angkot dianter si supir yg nanya2 td. Di angkot berupa carry 95-an berwarna biru muda ini sudah ada dua orang, seoarang bapak dan anak kecil. Si Bapak cerita dia sudah dari jam 6 / 7 td baru ada 1 penumpang dan kami. Sekarang sudah hampir jam 9 ….. kapan penuhnya.

Di sinilah cerita lucu … sebel .. sabar dah intinya …

Cerita2 … dia seoarang pengurus pesantren geto diundang ke Sendang Biru untuk mendoakan. Gw juga kurang ngerti sih. Dia juga cerita2 tentang Pasir putih berulang2. Karena gua juga belum sarapan dan si Bapak ngeliat gua sudah malas bicara, akhirnya gua disuruh isitirahat. Nah ini keselnya … gua udah tutup mata tp si Bapak masih ngajak bicara. Gimana mau istirahat ….

Singkat cerita kami menunggu satu jam … banyak cerita lucu disini, tp ga usah gua tulis yagh. Panjang tuh. Karena sudah kelamaan akhirnya kami memutuskan naik ojek aja deh. Si bapak td membantu mencari si ojek. Akhirnya dapat ojek Rp. 40.000,-.

Kejadian lucu disini …. kami berada di angkot A. ketika mau pindah ke ojek, sopir angkot B melihat kami… akhirnya kami ditarik ke dia. Namun terjadi perbincangan yg tidak jelas antar sopir …. akhirnya kami ditarik ke angkot C. Dan kemudian berangkat. Yang bigung …ko si supir angkot A ko ga ngambil tindakan apapun … uaneh kan.

Kami bayar @ Rp. 40.000,- biar si ngkot langsung berangkat tp tetap boleh nyari penumpang. Ternyata eh ternyata … si angkot jalan masih untuk urusan pribadi. Beberapa kali angkot berhenti untuk urusan pribadi dia. Hugh ….. Akhirnya kami tiba di Sendang biru setelah hampir 2 jam perjalanan. Perjalanan jadi lama selain karena urusan pribadi supir, juga karena pengalihan jalan + macet peringatan HUT.

Di SB, kami ditanya mau turun di PPI atau Pantai, yagh gua bilang ke Wisma. Eh taunya … kami diturunin di pantai. Padahal si Wisma sudah dilewati +- 50 meter di blakang. Huahahaha …. Satu lagi, gua tanya bayar tiket masuk berapa, kata si supir kaga usah kan naik angkutan umum. Huahahahahahah …

Setelah membayar ongkos angkot, kami langsung menuju wisma. Sampai disana kami langsung sewa kamar Wisma. Tapi baru bisa dipakai nanti malam karena yang makai sekarang belum check out. Yagh gpp juga sih, kami kan juga mau ke Pulau Sempu. Kami disarankan menitipkan tas di Warung Belakang wisma ini, yang ternyata (sepertinya yagh) milik Ibu Komariah, istri pengurus Wisma.

Tempat sholatSetelah itu gua memutuskan sholat Zuhur dan Ashar dahulu. Sayang sekali , disini cuman ada musholla kecil berukuran sekitar 7 x 7 m dan hanya ada satu sajadah. gua juga kudu antri dengan pengunjung lain yang mandi setelah bermain air.

Setelah sholat, menuju warung lagi. Di warung kami ketemu rombongan lain ( sebut aja romb. A ) yg mau nyebrang juga. Akhirnya kami join aja. Kalau ga salah mereka sekitar 9 orang geto. Akhirnya kami ketemuan di Pantai lagi. Disana cari2 kapal namun tidak ketemu. Jadi sewa perahu dayung saja. Nah lucunya si perahu bolong ….

Yap … perahu pertama diturunkan tanpa di cek dahulu, rupanya tu perahu bolong dengan diameter sekitar 5 cm. Huahaha … setelah itu diganti dengan perahu kedua. Karena ber Sembilan, diputuskan kami naik yg pertama lalu ada kelompok mereka yg bolak balik.

Ternyata mengendarai perahu dayung lebih sulit dari rafting. Ini dikarena arah air tidak menentu, jadi kita terbawa2 terus. Lebih lucunya, kami di perahu ber – 4. Anggota romb A yang mengantar kami tidak tahu tentang Segara Anakan. Ternyata mereka hanya niat memancaing. Hahahahahahahah …..

Akhirnya di tengah2 perjalanan kami bertanya sama bapak2 yg juga naik perahu dayung lain yang sepertinya warga sini. Kl ke Segara Anakan lewat mana … lewat sana … menunjuk sebuah tempat yg masih jauh dan ternyata sekarang kami salah jalur. Namun setelah perjuangan +- 30 menit kami berhasil diturunkan di tempat tersebut, dan tidak lupa minta no hape mereka.

Setelah itu atur waktu … kami punya waktu sekitar 5 jam dari jam 1 – 6 sore. Jika menurut info2 yg didapat, perjalanan ke dalam sekitar 1 ½ – 2 jam. Berarti waktu kami bercanda ria di Segara anakan hanya sekitar 1 – 2 jam saja.

Karena keterbatasan waktu … akhirnya perjalanan kami kebut saja. Panic mode on cui … Alhamdulillah kami tiba di dalam hanya dalam 60 menit. Berarti waktu bermain kami lebih lama donk ?

SubhanAllah … indahnya pemandangan di Segara Anakan ini.

Pulau Sempu - Air Karena waktu yg juga sudah mempet, kami harus on time deh. Setelah menikmati air yang masuk dari lubang dan jalan ke tebing menikmati keesaan Allah menciptakan alam ini, betapa luasnya laut kita.

Kami kembali ke bibir pantai tempat masuk. Ternyata oh ternyata …. perjalanan sangat sepih … dari kerjauhan sudah terdengar suara makhluk2 penghuni pulau itu. Akhirnya kami mempercepat perjalanan keluar … dan hanya 50 menit waktu yg kami perlukan ?.

Pulau Sempu - ViewSebenarnya kami mau balik dengan rombongan A yg mengantar kami berangkat. Tapi ga enak, akhirnya kami memutuskan kembali menumpang dengan rombongan lain yang sedang menunggu kapal. Hahahaha … Kami menumpang rombongan B menggunakan kapal motor.

Kapal rombongan B tidak bisa sampai mendekat, karena pasang masih sedikit dan akhirnya kami berjalan lagi melewati air. Disini konyolnya …. Ketika sudah naik, datang kapal rombongan C. Karena iseng, captain kapal B mengikat tali ke kapal C agar ditarik ( hemat solar kan ). Apa yg terjadi … karena kelamaan … kapal B terdorong ke pantai, dan ga bisa gerak ….. hahahhaha …

Pulau Sempu - View1Terpaksa dah penumpang turun lagi dan berusaha dengan sekuat tenaga mendorong kapal agar bisa jalan … dodol ah nih kepten kapal B.

Setelah sampai di Sendang Biru … kami berpisah dengan rombongan B. Tapi … kami bertemu dengan rombongan A yg tadi mengantar kami berangkat …. hahahahah … ternyata mereka hanya memancing saja toh. Setelah itu kami say good bay …. kami langsung menuju penginapan.

Di penginapan ini, kami membersihkan diri. Tidak lupa mengeringkan uang2 yg basah karena lupa gua keluarkan dari kantong celana gua pas ke Sempu td . Maapkan saya uang ?

Setelah itu mencari makan malam karena dari pagi kami belum makan. Liat kiri kanan semuanya sudah tutup … tp alhahmdulillah di sebelah Timur penginapan ada satu warung yang masih buka. Dan gua makan dengan hilaf lagi makannya ?. Oia, katanya warung ini buka sampai malam loh. Btw, harganya standar loh …. Kalau disekitar Wisma sudah tutup semua, mungkin ada baikknya kamu mencari makan ke arah PPI.

Selesai makan … kami kembali ke penginapan. Syukur, kami dikasih kamar yg di depannya ada ruang tamu. Jadi malam hari kami mengatur jadwal untuk esok hari deh …. harap maklum, ini perjalanan serba nekat ?

Hari keempat : Selasa, 18 Agustus 09

Tujuan wisata : Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) Sendang Biru, alun2 kota Batu dan Batu Night Spectacular ( BNS ).

logo kota wisata batuBatu adalah sebuah daerah +- 20 km sebelah barat kota Malang. Letak kota ini lebih tinggi dari kota Malang.

Untuk transportasi, kota Batu lebih sulit dari pada Malang. Angkot disini hanya ada sampai magrib setelah itu ada ojek. Sedangkan ojek hanya ada sampai jam 10 malam …. jadi pikirkan bener2 kalau mau jalan2 di kota ini. Kalau mau mudah, carter ojek saja.

Penginapan :Batu - Hotel Imam Bonjol All copy

  1. Untuk hotel Imam Bonjol. Semua kamar sama : AC, TV, Kamar mandi dalam, 2 mineral water, kmr luas dan 2 sarapan roti. Rp. 150.000,-. +- 15 mnt jalan ke alun2.

  2. Hotel Brintik. Terletak di sekitar Patimura ke Diponegoro. Deket dengan alun2 Batu , jalan 5 – 10 menit. Gua liat hotel ini pas jalan dari penginapan ke alun2. 0341 – 591 951

  3. Daerah Songgoriti, katanya modelnya villa geto harganya < Rp. 100.000,- ( sumber tukang ojek ) dan agak jauh dari alun2

BNS adalah sebuah taman wisata seperti dufan namun isinya lebih sediti dan luasnya juga kecil jadi ga perlu capai. Disini ada beberapa permainan yg menguji nyali kita. Dari sini kita juga bisa melihat kota malang

**************************************

Sendang Biru - View2 copyPagi hari, kami memutuskan jalan2 ke PPI dulu. Disitu sih tidak ada apa2, tp paling ga gua bisa tahu betapa beratnya pejuangan nelayan untuk mendapatkan ikan yg segar2 untuk kesehatan kita kan. Setelah itu kami mencari Abon Tuna. Kami tau makanan ini dari mas2 di warung makan malam kemarin. Selain Abon, ada juga chees steek tuna, tapi sayang stoknya tidak ada.

Setelah itu kami mencari warung makan untuk sarapan pagi. Makan di Warung Makan Mandiri sebelah KUD dan SPBM. Gua makan Sotong pakai sayur labu … Alhamdulillah nikmatnya makan sotong …. lembutnya itu loh … ga kayak sotong Jakarta yg kenyel dan butuh perjuangan untuk memotongnya.

Setelah itu kembali ke Wisma untuk ngambil tas trus checkout. Kami sudah memutuskan akan naik ojek saja daripada kelamaan nunggu angkot ngetem. Tapi … cerita yang terjadi berbeda ….

Ketika ke warung dan menyelesaikan administrasi, ternyata Ibu Komariah mau ke kota juga nganter anaknya. Jadinya kami disarankan nunggu di warungnya saja dan dia akan memesankan kursi di pangkalan angkot untuk kami. Jadi kami ga perlu ikut muter2 si angkot yang nyari penumpang. Nanti kalau si angkot sudah mau jalan baru jempput kami disini.

Setelah nunggu sekitar 1 jam namun santai di Warung … si angkot datang. Setelah nunggu beberapa saat, kami berangkat menuju kota deh.

Karena angkutan dan penumpang di sini memang susah, jangan kaget kalau angkot carry ini akan dipenuhi penumpang se maksimal mungkin. Rekor ( kl ga salah ) yg kemarin gua itung : 1 sopir + 2 anak kecil dipangku + 19 penumpang dewasa. Sedangkan di belakang ada tangga menuju atap tempat si kernet glantungan.

Dari Turen, kami langsung melanjutkan perjalanan menggunakan bis besar menujua Gadang. Dari gadang kami langsung naik angkot menuju Landung Sari ( GL ) lalu lanjut angkot ke Batu. Dari Batu baru teman gua beraksi lagi mencari penginapan …

Di wartel, teman gua bertanya2 tentang penginapan murah sekitar Batu kepada operator wartel namun aksi kali ini sepertinya kurang berhasil. Harga terendah yang kami dapat yaitu di Hotel Imam Bonjol . Ketika teman gua nelpon, gua sempetin ngemeng sama Bapak operator td. Ternyata dia bonek juga, jd tahu tentang Tangerang cui.

Jam menunjukan sekitar jam 3 lebih. Akhirnya kami mau ke hotel. Ternyata oh ternyata, si Bapak juga mau tutup ngeliat karnaval yg diadakan di alun2 kota dalam rangka HUT Kemerdekaan. Akhirnya si bapak menutup wartelnya kemudian melalui jalan pintas kami sama2 menuju hotel lalu si bapak melanjutkan ke destinasi dia.

Batu - Karnaval copySetelah checkin kami isitirahat sebentar setelah itu keluar. Tujuan pertama adalah alun2 kota Batu. Setelah menunggu angkot, tidak ada yg lewat akhirnya kami jalan saja. Di jalan kami sempat nanya ke Bapak2 jarak ke alun2 … katanya lama bukan menit tapi 2 km. Lah gimana toh … 2 km atau lama she … gedebruk.

Setelah jalan sekitar +- 15 menit, kami sampai di keramaian. Ternyata oh ternyata … karnaval belum berakhir … jadilah kami menikmati karnaval di alun2 kota Batu. Yang unik dari karnaval ini, berbagai jenis instansi ikut serta. Ada dari pengembang rumah, bakery, perwakilan2 dari desa2, pencak silat, sekolah, KPUD, sekolahan dan ada pula banci yg memeriahkan acara. Satu lagi … Walss … nah yg ini single fighter, wong dia jualan eskrim ko’

Sebenarnya capek juga ngeliat rombongan … namun mau gimana, pingin poto2 di monument apel alun2 juga ramaii …. ya udah akhirnya poto2 ditunda dan kami langsung ke BNS saja. Setelah bertanya pada Pak’ Polisi, kami memutuskan naik ojek saja ke BNS.

Batu - BNS Leaflet All copyTernyata BNS tidak begitu jauh dari penginapan kami. Masuk ke BNS kami main2 deh. Permainan pertama speda udara, yang bikin isitimewa dari sepeda ini selain terletak di atas lalu di salah satu sisi kita bisa melihat pemandang indah ke arah bawah bukit. Dan yang ngetest nyali, sepeda ini ada porosnya .. jadi kita bisa berputar 360 derajat dan ada playlist music loh.

Setelah itu sempat masuk ke rumah kaca … duasar orang kurang kerjaan. Wahana ini untuk ber-senang senang, gua malah untuk uji kecepatan.

Batu - BNS tiket copySetelah itu main mouse coaster. Oia, wahana ini terletak di tepi tebingnya loh … dan mirip dengan sepeda td. Setiap kereta kapasitas 2 dua orang dan ada poros berputar. Ketika berbelok, tempat duduk tidak ikut berbelelok mengikuti rel. Namun tempat duduk penumpang berbelok secara mendadak geto ketika benar2 sudah di ujung belokan… beda dengan roller coaster yg biasanya tempat duduk kita mengikuti arah rel.

Wahana selanjutnya sebenarnya gua menolak … namun setlah mendapat “ tantangan “ dari teman gua kami main juga. Wahana aero test ini mirip wahana Kicir-kicir di Dufan, bedanya disini lebih kecil dan tempatnya juga sangat sempit jadi lebiih ada tantangan.

BNS 1Dan ini terbukti … selama 3 menit kita diputar2 kita bagaikan benar2 terbang terbawa grafitasi. Dan ketika turun .. aliran darah di badan kita benar2 berantakan deh. Walhasil gua perlu beberapa menit untuk menstabilkan aliran darah lagi … but, gua tq alot2 ke teman yg berhasil “ nantangin “ gua … gua suka banget wahana ini.

BNS - Air MancurSetelah muter2 di kios2 deket foodcourt, kami menuju foodcourtnya. Tidak lupa mesen makan seadanya hanya sekedar jaga gengsi yagh ?. Sistem pembayaran disini menggunakan kartu mirip di Tanah abang. Jadi kita beli kartu seharga Rp. 50.000,- kalau masih ada sisa dana setelah makan2 … sisa dana bisa diuangkan lagi ko’.

Pertunjukan air mancur dimulai, rupanya di bagian depan ada air mancur kecil sih tp permainnya bagus banget loh. Air mancur yang ada di Monas dan Hotel Indonesia kalah cantik. Bukan kalah tinggi yagh. Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan lasernya. Mantap dah.

Setelah dua pertunjukan td dilanjutkan dengan persembahan band local. Teman gua sepertinya tergila2 dengan vokalis band ini .. hihihi

BNS copyJujur aja gua masih penasaran dengan pertunjukan layar panjang 50 m. Makannya gua paksa teman gua sampai acara selesai, rupanya di akhir acara pertunjukan penutup masih sama dengan pembuka air mancur + laser. Kecewa gua tidak ada pertunjukan layarnya …

Akhirnya kami pulang. Karena memang sudah malam banget, kami terpaksa jalan. Di suatu sisi kami sempat melihat gunung Semeru ( kl ga salah ) yang sedang mengeluarkan lavanya. Di persimpangan kami belok kanan, namun beberapa saat kemudian sadar ini jalan yg salah. Tapi Alhamdulillah disitu masih ada tukang ojek, yap itu pasar di Dewi Sartika depan terminal Batu. Akhirnya naik aja deh sampe penginapan ….

Hari kelima : Rabu, 19 Agustus 09

Objek wisata : air terjun coban rondo Batu

Coban Rondo copy

Air terjun ini sekitar 40 menit dari kota batu. Yang isitimewa dari air terjun ini, walaupun tingginya hanya 84 mtr tapi angin disekitarnya sangat kencang loh jadi airnya serasa dinginKalau lg hoki kita juga bisa mlihat pelangi di bagian bawah air terjun

****************************************

Pagi2 kami bangun lalu menunggu sarapan roti yg diantar skitar jam ½ 7 pagi. Karena kami tidak tahu berapa lama kami akan jalan2, akhirnya diputuskan kami check out saja pagi itu sedangkan tas kami titipkan disitu. Gila cui … berat tasnya.

Dari hotel kami naik angkot menuju terminal. Kemudian kami mengambil duit dulu lalu ke dalam terminal naik bis ¾ Puspa Indah jurusanLandung Sari ( Malang )- Malang – Jombang. Sebenarnya, pas masuk kami bertanya pada petugas DLLAJ, ke Coban Rondo ada dua angkutan. Mitsubishi L300 atau bis. Namun dikasih tau yg lebih cepat yagh naik bis saja.

Perjalanan di bis sekitar 45 menit, lalu kami turun di Patung Sapi. Dari sini dilanjutkan dengan naik ojek +- 4 km meter menuju air terjun. Kalau kuat jalan silahkan saja. Tiba di tempat parkir, kami janjian akan dijemput 1 jam lagi. ternyata ( or sepertinya ) karena sepi pengunjung, si ojek nunggu aja di tempat parkir.

Batu - Tiket Coban RondoDari tempat parkir ke dalam tidaklah terlalu jauh. Awalnya gua sempet kecewa, palingan air terjun ecek2 aja nih. Tapi pas sudah melihat dari dekat dan semakin dekat … air terjun ini beda abis dah. Hanya 84 m tapi anginnya kencang + air dingin dan ada pelangin juga loh. Karena kami datang pas hari kerja, jadi kami bisa mennikmati pemandangan disini dengan sepuas-puasnya.

Setelah satu jam menikmati ciptaan Allah. Kami memutuskan kembali ke ojek lalu kembali menuju pusat kota, alun2 kota Batu. Poto2 di alun2nya donk ….

Ternyata memang kota ini kecil, plazanya saja seperti tidak terurus tapi di sebelahnya ada masjid megah. Setelah poto2 disitu kami makan di Bakso Arief Alun2 Batu. Rasanya sih standart … harganya juga biasa ko’.

Hotel Hellios Malang

Setelah itu kembali ke penginapan dengan menggunakan angkot. Setelah mengambil tas yang kami titipkan, kami menuju terminal Batu lalu terminal Landung Sari lalu naik angkot menuju penginapan Hellios.

Setelah check in, teman gua isitrahat. Sebenarrnya gua pingin keluar sih … namun apa mau dikata, ditemani dinginnya AC dan tipi … gua ikut ketiduran.

Malam harinya kami kembali menuju alun2 kota Malang mencari makan malam, kami makan di Restoran di depan Gajah Mada Plaza. Rasanya mantap … kami juga sempat masuk ke Ramayana disitu untuk belanja suatu keperluan.

Setelah itu, kami kembali menuju penginapan. Di penginapan, kami sempat ngobrol dengan petugas Hellios travel nanya2 tentang transportasi ke Bromo. Setelah itu kembali ke kamar teman gua, di situ kami sedikit mempertimbangkan rencana besok ke Bromo melalui Tumpang naik ojek. Karena pertimbangan duit dan ketidak-pastian ojek disana, akhirnya kami memutuskan ke Bromo melewati Probbolinggo saja.

Hari ini memang sengaja tidak ada kegiatan berat karena memang kami rencanakan untuk isitrahat mencharge badan yg sudah diajak jalan sejak hari Sabtu. Dan besok ( Kamis ) serta Jumat adalah puncak perjalanan kami …..





Haiiii

Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :