Tulisan ini merupakan cerita dari trip Lombok – Bali 2012
Lombok Cerita || sekilas (ajah ) tenteng Gunung Rinjani || pendakian Rinjani || waktunya-wisata-lombok-dan-gili-eh || diakhiri di Bali || tips
Sekilas Rinjani
Gunung Rinjani merupakan gunung volcano tertinggi kedua di Indonesia dan masih aktif. Terletak di pulau Lombok, untuk menuju biasanya ditempuh melalui jalur Sembalun ataupun Senaru. Para pendaki kemudian bertemu / berkemah di Plawangan Sembalun untuk summit / muncak ke puncak Anjani terletak di ketinggian 3726 mdpl.
Belanja Bekal
Untuk belanja bisa di kota Mataram ataupun di Sembalun. Kemarin kami belanja di supermarket di Mall kota Mataram, saying sekali harganya mahal2 L. Sedangkan kalau belanja di pasar …. Yah mungkin kudu datang pagi kali yah. Menurut info, ada pasar di Sembalun tp tidak buka tiap hari.
Rinjani Information Center ( RIC )
Di Sembalung dan Senaru ada Rinjani Information Center ( RIC ) tempat melapor ketika kita naik atau sudah turun. Bayarnya Rp. 10.000,- per orang. Mau ga bayar ? Silahkan saja, toh itu urusan masing2. Yah tapi siap2 aja kalau ada kejadian yang tidak diinginkan maka tidak ada yang tau kalau kalian diatas.
Untuk mencapai daerah ini ada beberapa opsi ,,, bawa kendaraan, ngeteng atau sewa kendaraan. Dari hasil survey data selama perjalanan … ini data yang gua dapat …
– Ojek dari Lembar ke Senaru Rp. 100.000,- ( Lupa apakah ke senaru atau sembalun )
– Sewa Xenia per hari 350rb ( lupa Tanya bensin )
– Sewa Elf kapasitas 15 orang Rp. 800rb dari Praya – Mataram – Sembalun ( include bahan bakar )
Oke … kita liat jalur Sembalun yah
Jarak perjalanan dari Kota Mataram menuju RIC Sembalun sekitar 3 – 4 jam. Setibanya di RIC, ada kamar2 di belakangnya … di depan juga ada satu gubuk kayu sekitar 2×2 meter. Nah kalau ga kebagian …. Ga usah dijelasin lah yah 🙂
Warung lontong khas Lombok ada di dekat SMP, +- jalan 300 mtr ke Selatan. Nah di warungnya juga ada jual spirtus biru. Kalau mau bawa makanan juga bisa mesan …. Jangan lupa tanya menu dan harganya yah
Untuk lontong harganya 500per buah, gorengan juga. Kalau suka pedas …. Silahkan dulu dicoba … karena standar makanan sana sudah pedas …. Jadi hati2 buat yang ga suka pedas.
RIC Sembalun terletak di Angkel, dari sini masih kita bisa langsung memulau perjalanan atau dapat menggunakan pickup dengan biaya Rp. 10rb per orang atau ojek Rp.20rb per orang sampai titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan. Dengan naik kendaraan, kita bisa hemat 1 – 2 jam perjalanan. Ga usah repot nyari … ada yg datengin ko’
Kenapa tidak bisa menggunakan elf menuju titik terakhir ?
Dengan medan yang cukup menanjak dengan sudut kemiringan mungkin 70 derajat akan susah dilalui oleh kendaraan dengan standar jalan kota. Gua rasa pickup yg digunakan juga dimodif. Beberapa kali ketika menanjak kami mencium bau kopling.
Jalur dari Sembalun
Eikel – pos 1 – pos 2 ( mata air ) – pos 3 bayangan – pos 3 – bukit penyiksaan / bukit penyesalan ( pilihan ) – Plawangan Sembalun.
Medan dari Eikel s.d pos 2 cukup mudah, jalurnya menanjak hijau panas. Di pos dua ada sumber air kecil. Menuju pos 3 jalan lebih menanjak tp tidak terlalu melelahkan. Di pos 3 ada sumber air dari tanah2 di sungai, tp silahkan dicari sendiri.
Pos 3 – Plawangan Sembalun
Perjuangan barulah dimulai, kita bisa memilih bukit penyiksaan atau bukit penyesalan. Disebut penyiksaan , karena kita akan melewati 7 bukit yang terus menanjak. Ketika sampai di bukit 1 , didepannya akan ada bukit lagi …. Di bawah kita tidak bisa melihat bukit tertinggi. Gua pribadi lebih suka menyebut bukit harapan, karena berharap segera sampai di plawangan sembalun
Medan di sini buat gua tidak terlalu berat, bukit berpasir dan licin dan juga tanjakan2 yang cukup tinggi. Tapi memang dibutuhkan stamina yang kuat , terutama ketika melewati tanjakan2 makan pijakan kaki harus kuat.
JIka melalui bukit penyesalan, karena kita akan melalui jalur yang berkelok2 menuju puncaknya. Gua ga bisa cerita karena tidak lewat sini J
Plawangan Sembalun ….
Disinilah meeting point para pendaki. Selain ada sumber mata airnya, kita juga dapat memandang luasnya Sagara Anak di Barat dan tinggi puncak Rinjani serta desa Sembalun di bawah di arah Timur. Kalau mau minuman kaleng, ada juga penjualnya. Kemarin iseng nanya harga Pulpy yaitu 25rb. Lengkap kan ….
Disini juga menjadi start point bagi yang mau summit atawa muncak ke puncaknya Rinjani. Kalau ada yg bilang kalau 350mtr terakhir jalur muncak itu sulit yah memang itu apa adanya …. Tapi jalur yang dilewati cukup lebar, sekitar 3 mtr. Gud luck yah … J
Summit
Summit / muncak ke puncak Rinjani bukanlah keharusan. Namun bagi mereka yang mau saja. Jalurnya adalah pada awal berupa bukit2 pasir kemudia jalur relatif rata lalu ditutup dengan tanjakan pasir sejauh ( konon ) 350 mtr. Sebenarnya, untuk muncak tidaklah terlalu sulit dan berat, namun stamina yang patut dipertimbangkan oleh setiap pendaki. Apalagi jika hari2 sebelumnya sudah diforsir dengan tenaga yang wah ….
Sebagian besar pendaki summit sekalian sunrise, jadi mereka berangkat sekitar jam 1 – 2 pagi. Tapi perlu diingat, pagi buta pastinya gelap dan ditambah angin loh. Dan juga puncak Rinjani itu cukup kecil, jadi yah harus rebutan tempat. Kemarin kami muncak jam 8 pagi. sebenarnya waktu yang kami pilih tidak diperbolehkan / direkomendasikan karena biasanya jam 10 – 12 akan ada badai di puncak Rinjani.
Satu lagi yang perlu dipertimbangkan adalah masalah gas beracun …. keep spirit guys, jangan lupa berdoa.
Oke sekarang start dari RIC Senaru ….
Ketika diantar dari kendaraan, kita langsung tiba di parkiran. Nah RIC Senaru letaknya juga disitu. Di sekitar RIC Senaru lebih banyak warung makan, homestay dan lain-lain. Jadi daerah ini lebih hidup … mau tau kenapa … karena ini jalur wisata …. Jadi wisatawan yang pingin ke Rinjani melalui jalur ini, kalau pendaki yang mencari sensasi lewat sembalun.
Jalur yang dilewatin adalah Pos 1 – Pos 2 – Pos 3 – Cemara Lima – Plawangan Senaru – Sagara Anak – Plawangan Sembalun
Jalur RIC Senaru s/d Pos 3 itu di dalam hutan. Jalurnya cukup aman jika dilewati saat terang. Jalur jadi agak bahaya saat gelap karena banyak akar2 pohon dan juga patok2 baik vertical maupun horizontal yang dibuat untuk membuat anak tangga buatan. Sumber air ada di pos 2 dan 3.
Pos 3 sampe dengan Plawangan Senaru jalurnya pasir menanjak dan juga nanjak batu2 tapi belum terlalu tinggilah.
Nah dari Plawangan Senaru ke Sagara yg baru menantang …. Jalannya sih turus terus, tapi yang dituruni itu bukit2 batu yang lumayan tinggi J. Kalau kata yg lebih ahli, siapin kaki aja untuk nahan berat badan yah.
Kalau dari Plawangan, turun bukit terus langsung ke Sagara nah pas mentok danau, belok ke kiri nyusurin danau sampai ke area kemping. Nah untuk yang arah Sagara – Plawangan Senaru, jalurnya dipastiin dulu tidak salah yah. Karena jalur di sini nyusurin danau baru belok kanan ke bukit …. Sebenarnya belok pas emang mentok nyusurin danau sih J
Sagara anak dan sumber air panas belerang
Bagi yang hobi memancing, jangan lupa bawa pancing yah. Di Sagara Anak bisa mincing dan ikannya gede2. Entah apa namanya. Di tengah danau ini, ada gunung baru jadi. Katanya kalau malam hari menuju pagi masih mengeluarkan larva atau api gitu … dunno lah saya. Sekitar 200 mtr ada sumber mata air gunung dan juga sumber air panas.
Sagara – Plawangan Sembalun ( bukan Senaru yah ) jalur naik lagi …
Menurut saya jalur inilah yang sangat indah. Sebenarnya , kalau jalan dari atas ( Plawangan Sembalun ) ke bawah, Sagara … kita akan diberikan pemandangan indah hijau. Tapi kalau jalur sebaliknya ,,,, hmmm … nikmatin ajalah.
Sepanjang 2/3 jalur ini kita akan berada di jalur hijau, masih banyak pohon2 dan jalurnya datar normal. Tapi yag karena nyusurin bukit, jadinya muter2. Nah 1/3 terakhir jalurnya nanjak bukit , tapi bukitnya tidak separah Plawangan Senaru ke Sagara.
Tips :
- Jalur Senaru – Plawangan Sembalun adalah jalur wisatawan, jadi jalurnya cukup nyaman. Tapi memang ketika turun dari Plawangan Senaru ke arah Sagara jalurnya bukit terjal.
- Buat yang newbie seperti saya , tipsnya atur napas dan jangan terlalu sering minum.
Haiiii
Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :
Pingback: Pendakian Rinjani 2012 | Wirawan Prasetyo