survey korea jepang : willer express 3 hari 10000yen

Willer-Express-Bus-Japan

Willer Express Bus | Japan

Setelah pagi harinya menikmati Shinkansen dari Osaka ke Kyoto kemudian Sight Seing kota Kyoto malam ini kami akan mencari tantangan berbeda, bermalam di dalam bus. Setelah membaca buku dan mencari2 transportasi murah meriah nyaman aman sentosa sejahtera antara Kyoto – Tokyo. Waktu itu ada beberapa pilihan , salah satunya memang menggunakan transportasi kereta. Tetapi akhirnya kami memutuskan menggunakan bus ini, Willer Express Bus. Utak utik halaman websitenya disini.

Websitenya sangat informatif, menampilkan berbagai informasi layaknya sebuah situs pesawat terbang. Yap bener loh, situs pesawat terbang. Semua informasi disajikan , dari jam berangkat, ketibaan, pilihan jenis bus dan fasilitas di dalam bus. Dan yang tidak boleh dilewatkan oleh backpacker pemburu paket murah, bus ini memiliki paket willer express 3 hari 10000yen untuk pemakaian ( tgl berangkat )  tiga hari dan tidak perlu beurut. Jadi kalau kita menggunakan bus malam, maka yang dihitung cuman hari berangkatnya. Dan kita boleh naik pagi dan malam dengan rute berbeda. Atau 15.000 yen untuk 5 hari. Dengan masa pakai 2 bulan log.  Walaupun kelas bus yang dibolehkan terbatas,  tapi menurut kami dari tiga kali pakai bus ini.cukup nyaman untuk bus malam. Kami menggunakan bus ini untuk perjalanan malam karena selain mengurangu biaya menginap sekaligus waktu. Sebagai contoh, dengan membeli tiket satuan relasi kyoto – sinjuku stasion tokyo, harga satuan sesuai jadwal kami sekitar 5ribuan yen

Cara membeli  willer express 3 hari 10000yen

Kunjungi halaman http://willerexpress.com/st/3/en/pc/buspass/ , nanti di buss pass bisa dibeli melalui web dan pembayaran menggunakan kartu kredit. Webnya sendiri menggunakan bahasa inggris dan cukup mudah digunakan loh. Saat membeli , kita dapat membeli sebanyak jumlah pass yang kita butuhkan. Satu pass berlaku untuk satu orang.

Pembatalan buss pass

Satu hal yang gua salute,  mereka mencari uang dengan cara “halal”. Pembatalan buss pass bisa dilakukan dengam gratis sampai batas waktu tertentu. Jadi bukan otomatis setelah membeli jika batal ada denda. Setelah batas itu, dikenakan biaya yang menurut gua masih masuk diakal. Bahkan kalau ga naik masih bisa

Rerservasi…

Di webnya, semua jadwal perjalanan tercantum dengan jelas. Setelah kita membeli buss pass,  saat itu juga pass kita aktif. Nah kita bisa langsung pesan. Saat mesan, kelas bus yang muncul hanya kelas yang cocok dengan voucer kita. Jika seat sudah terbatas aka mau habis ada iconnya sendiri. Trus,  walaupun kita sudah pesan tetap bisa di cancel tampa ada biaya tambahan. Walaupun harga muncul, tp itu cmn sebagai informasi saja ( kurang lebihnya sebagai pembanding jika beli satuan ) tidak dihitung lagi ko harganya. Semua pilihan masih bisa diubah sesuka hati loh. Tapi jangan lupa baca Terms and Codition. Yang pasti semua informatif cukup buat gua. Misalnya tentang nama, karena di pasport gua panjang jadi gua email saja ke mereka. Kata mereka, tidak apa2 dengan nama, yang jika dibutuhkan bisa membuktikan. Bahkan di TKP, saat mau naik cuman ditanya nama kami kemudian diberi tahu no tempat duduk. Oia, saat pemesanan kursi, akan muncul available seatsnya.

Bagasi
Ada batasan bagasi,  bisa dibaca di webnya. Ada juga bus yang ga pakai bagasi

Elektrik
Listrik merupakan point utama yg kami perhitungkan. Dari tiga bus, saat reservasi hanya 2 bus yang menyediakan stok kontak. Tetapi pada kenyataannya,  bus ketiga juga menyediakan. Bahkan ditambah fasilitas permainan. Lucu, gamenya dari Sega tahun jebot banget.

Sebelumnya tentang Shinkansen dan Kyoto Sight Seing … Next masih tentang Willer Express



Haiiii

Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :



 

4 thoughts on “survey korea jepang : willer express 3 hari 10000yen

  1. Pingback: Shinjuku Stasion Japan

  2. Pingback: Survey Korea Jepang : Melihat Gunung Fuji dari Kawaguchiko

  3. Pingback: SURVEY KOREA JEPANG : HORRAY TATEYAMA KUROBE ALPHINE ROUTE

  4. Pingback: survey korea jepang : sightseeing di kota tokyo - Wirawan Prasetyo

Leave a Reply