Pembagian suku di Kuansing

Kuansing merupakan salah satu kota di Nusantara yang masih memegang teguh adat2 dari nenek moyang mereka. Desa Petai , Kuantan Singingi tempat kami tinggal mengakui 4 suku .

  • Suku Paliang dengan pakaian khasnya kuning
  • Suku Melayu dengan pakaian khasnya hitam
  • Suku Domo dengan pakaian khasnya putih dan
  • Suku Patopang dengan pakaian khasnya merah

Dahulu kala , untuk menghindari pernikahan inses ( sedarah ) dibentuklah suku2. Sehingga warga dalam satu suku dilarang menikah. Namun karena sekarang jumlah penduduknya sudah banyak , ada saja kemungkinan menikah dari suku yang sama. Dan sebagai jalan keluarnya , di daerah tetangga ada yang memecah sukunya dan menambahkan nama suku A atas dan suku A bawah atau berdasarkan nama datuk ( bisa berarti kakek atau orang yang dituakan ) ….

Pembagian suku yang lebih banyak memungkinkan pernikahan yang lebih banyak walaupun sebenarnya nenek moyangnya satu. Apalagi dengan pertambahan jumlah penduduk dan banyaknya penduduk yang menetap di daerah asal ( tidak pindah ke kota lain ) …


Intermezo :

Tulisan ini merupakan bagian dari persiapan saya menjelang pernikahan. Saya bagi2 menjadi pendek berdasarkan mod menulis saya , jadi kalau memang mau tau urutan yang bener mending liat list di bawah ini yah 🙂

  1. Wawan Titin dua menjadi satu 
  2. Singingi Hilir , Kuansing – Kuantan Singingi , Riau 
  3. Pembagian suku di Kuansing 
  4. Lamaran
  5. Persiapan Pernikahan bag. 1 : Gedung , Dekorasi, Dokumentasi, Konsumsi , Pakaian dan Make Up
  6. Persiapan Pernikahan bag. 2 : Prewed, foto kolase, karikatur , undangan dan mahar
  7. Ayah angkat dan masuk suku Domo
  8. Akad Nikah
  9. Acara adat malam hari & resepsi Minggu
  10. Resepsi Jakarta
  11. Uneg Uneg
  12. Foto dan Video Pernikahan sebagian


Haiiii

Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :



 



Haiiii

Teman-teman yang mau bertanya, gabung di web baru saya aja yah :



 

2 thoughts on “Pembagian suku di Kuansing

  1. Pingback: Wawan Titin , dua menjadi satu | Wirawan Prasetyo

  2. Pingback: Dua menjadi satu list | Wirawan Prasetyo

Leave a Reply